Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak bisa menerima usulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah agar memasukkan anggaran 'siluman' sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD 2015. Disebut 'siluman' karena dana tersebut dialokasikan untuk pembelian perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) dan sejumlah alat yang belum mendesak.
Bahkan Ahok rela digulingkan dari jabatannya sekarang demi menolak usulan DPRD Jakarta tersebut. "Saya rela berhenti pun asal Rp 12,1 triliun tidak masuk ke APBD. Bagi saya itu pencurian tidak pantas, kita butuh rusun lebih banyak, masih banyak orang susah. 48 Persen sekolah di DKI buruk bangunannya," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015).
Bagi Ahok, sebaiknya dana Rp 12,1 triliun itu dialokasikan untuk membangun rumah susun sewa (rusunawa) untuk warga Ibu Kota yang kurang mampu. Dalam perhitungan Ahok dengan dana sebesar itu bisa digunakan untuk membuat 60 ribu unit rusunawa dengan desain yang mewah.
"Kalau kita bangun rusun satu unit pakai Rp 200 juta sudah mewah nih. Anda kalau Rp 2 triliun bisa bangun 10 ribu unit. Kalau Rp 12 triliun kali 6 berarti 60 ribu unit. Saya ngarapin bangun 60 ribu unit buat rusun saja, duitnya nggak ada katanya," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Suami Veronica Tan itu kemudian mengingatkan bahwa, saat ini masih banyak warga miskin di Jakarta yang tinggal di pinggir sungai, atau di pinggir rel kereta api. Masyarakat miskin itu rentan terserang penyakit.
Menurut Ahok, jika kepada warga miskin tersebut diberikan rumah susun yang baik, tempat usaha, dan jaminan kesehatan tentu akan lebih baik.
Hari ini anggota DPRD Jakarta akan mengusulkan penggunaan hak angket untuk Ahok. Namun mantan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengaku tak gentar dan tidak mau ambil pusing.
"Saya nggak mau berpolemik. Saya selalu percaya kalau mau berantas korupsi harus transparan. Saya pikir nggak usah pusingin lah. Saya konsentrasi kerja saja supaya bisa beres. Nanti orang Jakarta bisa tahu kok mana yang benar mana yang nggak, mana yang berpihak pada rakyat mana yang nggak," kata Ahok.
Sumber : DetikCom