Informasi yang himpun menyebutkan, dalam aksi penyerangan itu, sejumlah tempat ibadah agama tertentu dirusak massa yang termakan isu. Rumah dan toko pun di beberapa lokasi menjadi sasaran amukan warga, hingga beberapa rumah yang dihuni komunitas tertentu dibakar massa, dan sejumlah kendaraan juga dirusak.
Aksi penyerangan itu, bermula dari unjuk rasa yang dilakukan sekitar 200 orang di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, sekitar pukul 13.00 Wita.
Pengunjuk rasa didominasi oleh sanak keluarga dari Arniati, wanita yang dinyatakan tewas pada Minggu (20/1) dini hari, yang dilaporkan akibat kecelakaan lalu lintas, namun sanak keluarganya meragukan penyebab kematiannya, karena di tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sebelum dinyatakan tewas, Arniati bersama pacarnya yang anggota polisi Brigadir I Gede Eka Suarjana, keluar bermalam Minggu, menggunakan sepeda motor dengan cara berboncengan.
Sanak keluarga Arniati mencurigai wanita muda itu dibunuh, bukan kecelakaan lalu lintas, dan kecurigaan itu berkembang menjadi amarah ketika semakin banyak isu yang beredar. Antara lain isu yang menyebutkan hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan, yang dikait-kaitkan dengan kekerasan pada alat kelamin.
Keluarga korban yang mendapat simpati dari warga lainnya, semakin marah ketika mendapat laporan dari pihak kepolisian kematian Arniati murni kecelakaan lalu lintas.
Karena itu, pada Selasa (22/1) keluarga korban dan warga lainnya yang jumlahnya lebih dari 200 orang menggelar unjuk rasa, sekaligus sebagai aksi protes terhadap pernyataan polisi yang menyatakan penyebab kematian tersebut murni kecelakaan lalu lintas.
Unjuk rasa itu berkembang menjadi aksi anarkis, sehingga hendak menyasar tempat ibadah tertentu, namun dihalau oleh aparat kepolisian yang dibantu satuan TNI.
Sempat terjadi ketegangan hingga massa pengunjuk rasa nyaris bentrok dengan aparat keamanan, ketika polisi hendak menangkap seorang pengunjuk rasa yang dikenal dengan nama Slank yang diduga sebagai provokator aksi anarkis.
Massa aksi sempat melempari batu dan benda keras lainnya ke arah tempat ibadah tersebut, hingga massa aksi yang jumlahnya terus bertambah hingga mencapai lebih dari 500 orang, melakukan pengrusakan dua tempat ibadah, serta merobohkan pintu gerbang.
Massa aksi kemudian bergerak ke lokasi lain, dan sekitar pukul 16.00 Wita, massa aksi melakukan pengrusakan terhadap toko UD Dinasty milik Wayan Rantak, hingga mencuat aksi pejarahan barang dagangan. Rumah warga tertentu lainnya dilaporkan dirusak dan dibakar.
Hingga berita ini diturunkan, ketegangan masih terjadi, dan kelompok masyarakat masih terus berada di jalan umum, seolah-olah mencari komunitas tertentu. Namun, aparat kepolisian yang dibantu satuan TNI dilaporkan tengah berupaya mengamankan situasi, dan berupaya meredam isu-isu pemicu amarah warga.
KUMPULAN BERITA KERUSUHAN SUMBAWA
Liputan 6 SCTV
TVOne
TVOne
MetroTV
Metro TV
Youtube
Youtube
MNCTV